Kepulauan Seribu yang
menjadi obyek pariwisata warga dari berbagai daerah ternyata tidak
sepenuhnya memberikan nilai positif bagi warga lokal yang telah menetap
di sana. Selain persoalan ekonomi yang masih sulit, ternyata beberapa
pulau sudah dimiliki oleh pihak swasta.
"Selama ini kami
menyewa. Inginnya menjadi hak milik sih," ujar Sabarudin, seorang warga
di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, usai menyaksikan pelantikan Bupati
Kepulauan Seribu yang baru, Asep Syarifudin di Pantai Pasir Perawan,
Pulau Pari, Rabu (5/6/2013).
Sabarudin menjelaskan, dengan
menyewa sejumlah lahan yang sudah menjadi milik swasta tersebut,
dirinya dan warga lainnya merasa kesulitan mendapatkan keuntungan
lebih, lantaran harus dibagi untuk membayar sewa.
"Saya minta
tanah ini dilepasinlah dari PT Bumi Raya. Ini supaya warga ini tidak
resah. Lebih baik karena ini dibagi, karena ini tanah sengketa," ucap
Sabarudin.
Sabarudin mengatakan, sudah 20 tahun tanah yang ia tempati sudah dikuasai pihak swsata atau masih menjadi sengketa.
Dengan hadirnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan dilantiknya Bupati
Kepulauan Seribu yang baru, dia berharap mendapat perhatian lebih dari
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Harapan lebih baik lagi, pariwisatanya bisa ditingkatkan lebih maju," ucap Sabarudin.
http://pulauparizae.blogspot.com/